April 27, 2025

PKBM Nurul Aida | Lembaga Pendidikan Non-Formal di Langsa, Aceh

PKBM Nurul Aida adalah pusat kegiatan belajar masyarakat di Langsa, Aceh, yang menyediakan layanan pendidikan non-formal untuk mendukung masyarakat meraih pendidikan berkualitas. Daftar sekarang untuk masa depan yang lebih cerah!

Belajar berasal dari Rumah: Apakah Siswa Jadi Lebih Mandiri atau Malah Terlena?

Belajar berasal dari Rumah: Apakah Siswa Jadi Lebih Mandiri atau Malah Terlena?

Pandemi COVID-19 memaksa dunia pendidikan jalankan adaptasi besar-besaran, salah satunya bersama menerapkan sistem pembelajaran daring atau online learning. Awalnya, sistem ini cuma dianggap solusi sementara. Namun sejalan waktu, pembelajaran berasal dari rumah terasa dianggap sebagai alternatif yang layak, apalagi setelah pandemi mereda. Tapi pertanyaannya, apakah sistem ini membuat siswa jadi lebih mandiri atau justru terlena dan kehilangan impuls belajar?

Kemandirian yang Terasah
Salah satu sisi positif berasal dari pembelajaran daring adalah tumbuhnya kemandirian siswa. Tanpa kehadiran guru secara fisik di kelas, siswa dituntut untuk menyesuaikan jadwal belajar sendiri, mengelola waktu, serta merampungkan tugas-tugas bersama lebih bertanggung jawab. Bagi sebagian siswa, perihal ini jadi latihan berharga di dalam mengembangkan skill mutlak untuk era depan, layaknya manajemen waktu dan tekun diri.

Beberapa siswa mengaku terasa lebih nyaman belajar berasal dari rumah karena dapat menyesuaikan ritme belajar sesuai tipe mereka. Mereka tidak kembali terasa tertekan bersama kondisi kelas atau distraksi berasal dari teman-teman. Selain itu, banyak platform belajar online yang sediakan materi tambahan, supaya siswa dapat mengeksplorasi lebih banyak topik secara mandiri.

Belajar berasal dari Rumah: Apakah Siswa Jadi Lebih Mandiri atau Malah Terlena?

Ketergantungan terhadap Teknologi
Namun, di balik seluruh kemudahan itu, ada sisi gelap yang tidak dapat diabaikan. Belajar berasal dari rumah membuat siswa terlampau bergantung terhadap teknologi. Tidak seluruh siswa memiliki akses yang cukup terhadap perangkat dan koneksi internet. Ini mengakibatkan kesenjangan digital yang tambah lebar antara mereka yang “beruntung” dan yang tidak.

Selain itu, interaksi sosial yang minim terhitung berdampak terhadap pertumbuhan emosional dan psikologis siswa. Banyak yang terasa kesepian, jenuh, dan kehilangan impuls karena tidak dapat berjumpa langsung bersama teman atau guru.

Terlena bersama Zona Nyaman
Salah satu pengaruh negatif yang paling kerap muncul berasal dari sistem belajar berasal dari rumah adalah “kenyamanan semu”. Tanpa terdapatnya pengawasan langsung, sebagian siswa jadi malas, menahan-nahan tugas, dan apalagi mencontek selama ujian daring. Karena tidak ada tekanan berasal dari lingkungan sekolah, mereka terasa bebas dan tidak termotivasi untuk belajar bersama serius.

Hal ini dapat memperburuk mutu pembelajaran dan berdampak jangka panjang. Kebiasaan menunda, rasa malas, dan kehilangan etos belajar dapat terbawa sampai ke jenjang pendidikan berikutnya, apalagi ke dunia kerja.

Peran Orang Tua dan Guru

Dalam pembelajaran daring, peran orang tua jadi lebih penting. Mereka tidak cuma bertugas mengawasi anak, tapi terhitung mendampingi secara emosional. Banyak orang tua yang terasa kewalahan karena mesti merangkap sebagai guru di rumah, lebih-lebih bagi siswa jenjang SD dan SMP.

Di sisi lain, guru pun mesti beradaptasi. Mereka dituntut kreatif di dalam memberikan materi supaya tidak membosankan. Guru mesti manfaatkan berbagai platform digital, berasal dari video pembelajaran, kuis interaktif, sampai forum diskusi online. Ini tentu bukan perihal mudah, lebih-lebih bagi guru yang tidak cukup akrab bersama teknologi.

Solusi: Gabungan Online dan Tatap Muka
Melihat berlebihan dan kekurangannya, pembelajaran berasal dari rumah idealnya tidak diterapkan secara penuh. Kombinasi antara pembelajaran daring dan tatap wajah (blended learning) dapat jadi solusi terbaik. Sistem ini sangat mungkin siswa selamanya mengembangkan kemandirian, tapi selamanya mendapat arahan langsung berasal dari guru secara periodik.

Selain itu, mutlak untuk terus menambah infrastruktur digital, lebih-lebih di tempat yang belum memiliki akses internet memadai. Pelatihan bagi guru dan sosialisasi kepada orang tua terhitung mesti digencarkan supaya seluruh pihak dapat beradaptasi bersama lebih baik.

Kesimpulan
Pembelajaran cmd368 berasal dari rumah adalah fenomena baru yang mempunyai dua sisi mata uang. Di satu sisi, siswa dapat belajar lebih mandiri dan fleksibel. Namun di sisi lain, risiko terlena dan kehilangan impuls terhitung mengintai. Yang paling penting, sistem pendidikan mesti terus berinovasi, menyesuaikan diri bersama zaman, tapi selamanya menomorsatukan mutu dan cii-ciri siswa.

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.